karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng (II Korintus 10:4)
Pelangi bukan sekedar pembiasan cahaya oleh air – itu benar-benar adalah janji Allah
Ketika Nuh dan keluarganya melihat bumi tertutup oleh air bah dia pasti mengalami trauma. Setelah itu, setiap kali langit menjadi gelap di atas kepala, ia pasti selalu khawatir dan oleh karena itu Nuh membutuhkan jaminan. TUHAN ALLAH berfirman, "Aku telah menetapkan busur-Ku di awan, dan itu akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi." Busur atau pelangi adalah bendera Allah, tujuh warna standar kerajaan. Tidak ada lambang, tidak ada resimen warna dan tidak ada simbol kekaisaran yang bisa mirip dengannya.
Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku. Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat. Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik. Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala. Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.
Kata "busur" dalam Kejadian 9:13 (dalam terjemahan Bahasa Indonesia sehari-hari pada perikop tersebut digunakan kata "pelangi") dalam bahasa aslinya adalah kata Ibrani yang sama digunakan untuk menunjuk busur yang digunakan untuk menembakkan panah – senjata perang … tapi apa senjata macam apakah itu, yang melingkupi seluruh cakrawala! Apakah panah yang besar itu harus digunakan ketika TUHAN ALLAH masuk ke dalam pertempuran melawan setan! "TUHAN akan maju seperti orang perkasa; Ia akan membangkitkan semangat-Nya seperti orang perang. Ia akan berteriak, ya, berteriak dengan suara keras; Dia akan menang melawan musuh-musuh-Nya."
Pelangi bukan sekadar fenomena keindahan alam, tetapi merupakan pengingat ilahi janji Allah. Gambaran pelangi ilahi terbentang di seluruh berita Alkitab, karena sejak Kejadian hingga kita sampai di kitab Wahyu, tertulis, "Sebuah pelangi … mengelilingi takhta … Dari takhta datang kilatan petir." Busur Allah yang sungguh megah. Tidak ada angin yang dapat meniup pelangi pergi dan tidak ada suatu setanpun yang dapat mematikannya. Pertempuran benar-benar milik TUHAN ALLAH. Barangkali kita mungkin sedang menderita badai hidup, ketika kegelapan mencekam memenuhi langit kita, akan tetapi sesuatu yang melengkung berwarna indah di langit yang ditembus cahaya di saat hujan, yang dapat dilihat dengan mata manusia, adalah standar TUHAN ALLAH untuk mengingatkan kita. Ini adalah tanda cinta kasih ALLAH yang sedang membungkuk kepada dunia dan kepada kita sekalian. Mari kita terima kasih-Nya hari ini!
Tuhan Yesus Memberkati
Ayat yang dipergunakan :
Kejadian 8:13 | Dalam tahun keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering |
Kejadian 9:13 | Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. |
Mazmur 7:1-17 | 7:1 Nyanyian ratapan Daud, yang dinyanyikan untuk TUHAN karena Kush, orang Benyamin itu. 7:2 Ya TUHAN, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku dan lepaskanlah aku, 7:3 supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan. 7:4 Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di tanganku, 7:5 jika aku melakukan yang jahat terhadap orang yang hidup damai dengan aku, atau merugikan orang yang melawan aku dengan tidak ada alasannya, 7:6 maka musuh kiranya mengejar aku sampai menangkap aku, dan menginjak-injak hidupku ke tanah, dan menaruh kemuliaanku ke dalam debu. S e l a 7:7 Bangkitlah, TUHAN, dalam murka-Mu, berdirilah menghadapi geram orang-orang yang melawan aku, bangunlah untukku, ya Engkau yang telah memerintahkan penghakiman! 7:8 Biarlah bangsa-bangsa berkumpul mengelilingi Engkau, dan bertakhtalah di atas mereka di tempat yang tinggi. 7:9 TUHAN mengadili bangsa-bangsa. Hakimilah aku, TUHAN, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. 7:10 Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil. 7:11 Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; 7:12 Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat. 7:13 Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik. 7:14 Terhadap dirinya ia mempersiapkan senjata-senjata yang mematikan, dan membuat anak panahnya menjadi menyala. 7:15 Sesungguhnya, orang itu hamil dengan kejahatan, ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta. 7:16 Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya. 7:17 Kelaliman yang dilakukannya kembali menimpa kepalanya, dan kekerasannya turun menimpa batu kepalanya. |
Yesaya 42:13 | TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. |
Wahyu 4:3-5 | 4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya. 4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. 4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.