Pada suatu ketika ada seorang anak muda yang habis berpesta, karena sudah mengantuk dan lupa waktu, maka ketika mengendarai sepeda motornya dia menabrak sebuah mobil di jalan. Sang pengendara mobil tidak marah, hanya meminta pertanggungjawaban si pemuda untuk mengganti kerusakan mobilnya, si pemuda pun berjanji akan mengganti segala kerusakan mobilnya, maka tenanglah hati sang pengendara mobil dan mereka berdua pulang menuju rumah mereka masing masing. Hari berganti hari, sang pengendara mobil tetap menunggu janji si pemuda untuk mengganti kerusakan mobilnya, namun tidak ada kabar berita dari si pemuda. Karena mobilnya harus segera dipakai, maka sang pengendara mobil lantas memperbaiki mobilnya tanpa menunggu lagi janji dari si pemuda.
Sementara itu, si pemuda yang telah menabrak mobil kembali melanjutkan pesta dan kesenangan duniawinya tanpa memperdulikan janjinya untuk memperbaiki mobil sang pengendara, selepas berpesta pora hingga pagi hari, si pemuda kembali memacu motornya untuk pulang ke rumah. Sesampainya di jalan, karena kondisinya masih mengantuk, kembali si pemuda ini mengalami kecelakaan saat menghindari seorang anak sekolah yang sedang menyeberang jalan.
Begitu banyak orang yang melihat, namun tidak ada satupun yang mau menolong, malah banyak orang mengutuki perbuatan sang pemuda tersebut, akan tetapi muncul satu orang yang mau meluangkan waktunya dengan resiko terlambat ke kantor, orang ini lantas berniat membawa si pemuda yang penuh luka ke rumah sakit. Ketika si pemuda melihat orang yang mau menolongnya tersebut, terkejutlah dia karena orang itu adalah orang yang pernah ditabrak mobilnya oleh si pemuda tersebut. Begitu malunya si pemuda ini melihat ketulusan sang bapak pengendara mobil ini, mengingat dia belum dapat memenuhi janjinya dan malah melupakannya.
Bapak pengendara mobil ini sempat terkejut melihat sang pemuda ini, namun niatnya untuk menolong si pemuda ini tetap dijalankannya, bapak ini malah berkata kepada si pemuda, ”janjimu yang dulu?, aku sudah melupakannya, aku juga sudah mengampuni perbuatanmu” dan mengulurkan tangannya kepada pemuda tersebut.
Mendengar ilustrasi seperti ini, mungkin sebagian dari kita akan merasa jijik kepada si pemuda tersebut, kerjanya hanya berpesta dan seenaknya mengucapkan janjinya kepada orang lain lantas melupakannya. Tetapi jika kita mengingat kehidupan kita di dunia ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari perbuatan si pemuda ini.
Ketika hidup kita hanya mengejar apa yang ditawarkan dunia ini seperti materi dan jabatan, apakah kita sempat mengingat segala kebaikan yang diberikan Tuhan kepada kita setiap harinya?, dan ketika datang masalah yang begitu besar dalam hidup kita (yang diibaratkan sebagai kecelakaan), kita berjanji kepada Tuhan untuk kembali pada-Nya, mengikut jalan-Nya, dan tidak hanya memikirkan urusan duniawi saja.
Tetapi ketika masalah yang besar itu sudah terlewati, seringkali kita kembali melupakan Tuhan dan sibuk dengan segala urusan kita. Sibuk inilah, sibuk itulah, segala macam alasan kita keluarkan untuk pembenaran perbuatan kita. Dan ketika masalah yang (mungkin) sama, atau lebih besar kembali menghadang, kemanakah akan kita berseru meminta pertolongan?
Apakan kepada segala kesibukan kita?, keluarga kita?, uang kita?, jabatan kita?. Mungkin. Dan ketika semuanya tidak dapat menolong kita?, ingatlah akan Matius 11:28 yang berbunyi, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Datanglah kepada Tuhan yang senantiasa akan menolong kita, tetapi ingat Galatia 6: 7 yang berbunyi, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
Tuhan selalu membuka pintu tobatnya setiap hari dalam hidup kita, janganlah kita melewatkan kesempatan ini dan menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya dengan segala dosa pemberontakan kita, JANGAN TAKUT, seberapa besarnya dosa kita, datanglah kepada-Nya, ingatlah janji-Nya di Yeremia 31:34b,” ...demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.