Kejadian 22:16-17
Kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.
Ayat di atas menunjukkan bahwa Abraham diberkati bukan sekedar karena Allah mengasihinya, tapi dia diberkati Tuhan karena apa yang telah dilakukannya bagi Tuhan. Artinya, berkat yang diberikan Tuhan kepada seseorang bukan tanpa dasar, tapi karena ada sesuatu yang dilakukannya terlebih dulu.
Sering kali, dalam doa-doa kita, yang ada hanya minta berkat dan kita tidak pernah memeriksa ke dalam kehidupan kita dan meneliti apa saja yang sudah kita lakukan untuk Tuhan. Kita berdoa sungguh-sungguh, minta sesuatu, baik itu kekayaan, kesehatan, kesuksesan, dll tapi kita nggak dapat apa-apa, lalu kita kecewa, kita menyalahkan ibadah kita, orang lain atau bahkan menyalahi Tuhan. Dalam kondisi seperti ini biasanya kita sulit melihat kaitan antara apa yang sudah kita lakukan dengan permohonan kita, karena kita terfokus kepada permintaan kita semata. Kita berfikir seolah-olah Tuhan memang tidak suka kita memperoleh apa yang kita minta itu. Padahal faktanya Tuhan tidak pernah melarang kita untuk kaya, sukses, sehat dan menikmati berkat-berkat-Nya, karena itu adalah bagian dari janji-Nya dan Dia tidak mungkin ingkar terhadap janji-Nya karena Dia Tuhan, bukan manusia. (Disini kita tidak sedang berbicara mengenai teologi kemakmuran). Masalahnya, janji itu hanya berlaku bagi umat perjanjian yaitu orang yang punya hubungan secara Roh dengan Tuhan. Kalau kita sudah punya hubungan tsb, sama halnya kita sudah punya “account” di surga dan nama kita dikenal di surga.
Ketika kita buka rekening di Bank dan menaruh deposit di rekening tsb, maka selama deposit itu masih ada saldo, kapan saja kita datang menarik deposit itu, selama jumlahnya mencukupi maka Bank tidak akan pernah menolak penarikan kita. Demikian juga selama deposit kita di surga masih mencukupi, maka ketika kita hendak melakukan penarikan (minta berkat jasmani dan rohani) maka Allah tidak akan pernah menahan atau menolak. Kalau AnakNya yang sangat dikasihiNya diberikan-Nya untuk kita, masakan segalanya yang dia puya tidak diberikan-Nya pada kita.
Untuk buka account disorga mutlak diperlukan “IMAN” yaitu Investasi Melalui Anak-Nya, tanpa Iman kita tidak bisa investasi di surga. Untuk mengisi account tsb kita harus melakukan pekerjaan baik (Kehendak Allah) dan hidup di dalamnya (Efesus 2:10). Untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Allah maka mutlak diperlukan Firman Allah dan Doa. Hal ini penting, karena tidak sedikit orang merasa lebih rohani dari orang lain, pintar mengkritik/menganalisa masalah kerohanian seseorang tapi kenyataannya dia sendiri sangat jarang baca Firman Allah dan Doa. Dalam kondisi seperti ini, yang perlu kita lakukan adalah merendahkan diri dihadapan Tuhan, investasikan waktu kita untuk berdoa, baca alkitab dan menghidupinya, maka kita akan melihat suatu bahan dalam hidup kita. Kita tidak lagi hanya mendengar suatu kesaksian mujizat, karena kita sendiri akan mengalaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.