Seorang wanita bernama Selly mempunyai pengalaman unik sewaktu ia mengikuti pelajaran di seminari yang diajar oleh Pak Petrus. Pak Petrus dikenal sebagai dosen yang keras dan disiplin. Suatu hari, di kelas, Selly melihat di dinding ada suatu target gambar yang besar dan tidak jauh dari gambar itu ada beberapa jarum panah yang dapat dilemparkan dan ditancapkan pada gambar target itu. Pak Petrus memerintahkan murid-murid untuk menggambar seseorang yang mereka paling benci dan ia mengijinkan mereka untuk melempari gambar itu dengan jarum panah. Teman Selly yang ada di sebelah kanan menggambar seorang wanita yang merebut pacarnya. Teman Selly yang lain (yang berada di sebelah kiri) menggambar partner bisnisnya yang pernah menipunya. Selly sendiri menggambar Pak Petrus lengkap dengan jerawatnya. Selly sangat puas dengan gambarnya yang memang mirip sekali dengan Pak Petrus aslinya. Tibalah waktunya untuk melempar jarum panah itu ke dinding tempat gambar-gambar itu terpasang. Mereka menunggu giliran dengan tertawa puas dan senyum kemenangan. Selly menunggu gilirannya dengan penuh harapan, kemudian ia kecewa karena Pak Petrus sudah menyuruh mereka duduk sebelum gilirannya tiba. Ketika Selly duduk dan sangat jengkel karena dia tidak punya kesempatan untuk melempari target itu dengan jarum panah, Pak Petrus menurunkan gambar-gambar target itu dari dinding. Ternyata di bawah gambar target yang besar itu terdapat gambar Yesus. Seketika itu juga, kelas itu menjadi sunyi senyap karena mereka melihat gambar Yesus yang rusak, penuh lubang, bahkan di beberapa bagian mukaNya robek. Kemudian Pak Petrus berkata, "apabila engkau menganiaya saudaramu, engkau menganiaya Aku." Tidak ada kata-kata lain yang dapat melukiskan kejadian itu, air mata mulai membasahi mata mereka yang tertuju pada gambar Yesus yang masih terpasang di dinding.
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar."
(Matius 5:44-45)
Sahabatku, berkat apa yang kau dapat melalui cerita diatas? mungkin kita sering seperti si Selly dan teman-temannya. Jika kita sudah disakiti seseorang kita memiliki dendam dengan orang tersebut dan ingin membalasnya. Kita baru puas kalau kita sudah membalasnya. Tapi sadarkah kita saat kita seperti itu dan membalas, ternyata kita sudah melukai hati Tuhan Yesus?
Kita sudah ga taat sama perintah Tuhan untuk mengasihi sesama kita, walaupun itu musuh kita. Sahabatku, cobalah sadari dan introspeksi akan diri kita, sudahkah kita mengasihi musuh kita dan mau memberi pengampunan kepadanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.