Rabu, 24 Agustus 2011

Milik Kesayangan


Milik Kesayangan



Saya punya beberapa barang yang sangat saya sayangi. Salah satunya adalah mobil warna merah pemberian orang tua ketika saya sudah mulai bisa menyetir. Bukan mobil baru ketika mobil itu diserahkan kepada saya. Malah sudah termasuk tua kalau menurut saya. Karena saya baru bisa menyetir mobil maka hal itu bukan halangan bagi saya untuk tidak menyukainya. Semakin lama saya menggunakan mobil tersebut, ternyata semakin sayang juga saya terhadapnya ( ya… ampun… kayak manusia aja hehehe…). Tetapi memang benar lho, saya juga baru tahu kalau ternyata saya bisa sayang banget sama mobil ini, seperti saya sayang sama seorang teman.


Banyak sekali pengalaman saya bersama dengan-nya ( baca : mobil ). Dari mulai bagusnya mesin, dinginnya AC, banyaknya orang yang saya angkut dengan mobil ini,sampai saat dimana saya juga mengalami shock ketika tiba-tiba mesin mobil berhenti di tengah perjalanan menuju rumah bersama dengan seorang teman baik. Kalau dipikir-pikir lucu juga karena sama seperti saya mengenang seseorang begitu juga saya mengenang kembali perjalanan yang saya lalui bersama dengan mobil kesayangan ini.


Akhir bulan lalu mobil tersebut dimasukan ke bengkel reparasi, body-nya yang penyok di beberapa bagian diperbaiki dan warnanya pun di -cat ulang. Wuihhh….. pokoknya ketika saya terima 3 minggu setelahnya, mobil kesayangan saya berubah total penampilannya. Bagus sekali, seperti mobil baru. Tidak ada lagi bagian yang penyok dan warnanya sungguh indah, mengkilap. “Hmm… kinclong benar ya nih mobil, “ kata seorang teman ketika ia melihat penampilan baru mobil saya. “Bagus mobilmu, “ begitu katanya sekali lagi. Di dalam hati saya tersenyum karena setiap orang memang gampang menilai hanya dari luar saja. “ Terima kasih atas pujiannya “ jawab saya kepadanya.


Pulang dari mengantarkan teman saya ke rumahnya, pikiran saya kembali kepada kata-katanya beberapa saat yang lalu. Dia nggak tahu keadaan yang sebenarnya dari mobil kesayangan saya. Setiap hari saya yang menyetir, saya tahu persis keadaan-nya. Setelah di permak kulit luarnya memang tampak semakin indah tapi sebenarnya ini adalah mobil yang sama. Tidak ada perubahan pada mesinnya atau AC-nya atau radionya ( yang tetap saja nggak bisa nyala ). Walaupun saya tahu kejelekan mobil ini, tetap saja saya sangat menyayanginya. Karena bagi saya bukan tampak luarnya tapi bagaimana dia ( baca : mobil ) selalu bersama saya kemana pun saya pergi. Banyak kisah menarik bersama-nya. Kenyataan ini nggak bisa dikalahkan dengan mobil yang baru sekalipun. Hati saya tetap menyayangi-nya.


Hal ini mengingatkan saya dengan kasih Yesus kepada kita, orang yang percaya kepada-Nya. Walaupun banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat setiap hari, tetapi DIA tidak pernah bosan memberi pengampunan ketika kita datang mengaku dan minta ampun padaNya. Tuhan Yesus tahu persis keadaan setiap kita. Keinginan, impian, cita-cita, harapan, kebohongan, ketakutan, kesakitan dan luka hati, pergumulan atau apapun juga yang sedang kita rasakan, DIA tahu akan segalanya. Hal-hal seperti ini sedikit pun tidak mengubah kasih-Nya terhadap kita. DIA mau terus berjalan bersama dan memimpin hidup kita.


Saya tidak tahu apakah saudara pernah (merasa) ditinggalkan atau malah saat ini sedang mengalaminya. Saya mau bilang, jangan percaya dengan perasaanmu karena sebenarnya Tuhan Yesus mengasihimu, engkau adalah kesayangan-Nya. Percayalah firman-Nya (Yesaya 43:4a), “ Oleh karena engkau berharga di mataKu dan mulia, dan AKU ini mengasihi engkau……. “ 


Sahabatku, jangan sedih berlarut-larut atau membiarkan dirimu ketakutan karena tidak ada orang yang dapat menolongmu pada saat ini. Datang pada Yesus, kembalilah kepadaNya. Nggak peduli seberapa engkau telah jatuh, engkau lelah atau tidak ada lagi pengharapan. Bukan bagaimana kita tapi bagaimana DIA mengasihimu.


Ibrani 13 :5 “ Sekali-kali AKU tidak akan membiarkanmu dan sekali-kali AKU tidak akan meninggalkanmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.