Kamis, 01 September 2011

Pembuat perak


Pembuat perak

Beberapa waktu yang lalu, beberapa wanita setengah baya berkumpul bersama-sama di suatu kota untuk belajar Firman Tuhan. Ketika membaca pasal ketiga dari kitab Maleakhi, mereka tertegun pada ayat ketiga: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia menyahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan." Kemudian salah satu dari mereka minta ijin untuk pergi mengunjungi salah satu pembuat perak dan akan melaporkan kunjungan itu kepada mereka. Akhirnya ia pergi dan bertanya kepada pembuat perak itu tentang proses pembuatan perak. Pembuat perak itu menjelaskan dengan jelas sekali.

Lalu wanita ini bertanya, "Apakah anda duduk dan konsentrasi pada waktu proses pemurnian itu berlangsung?". "Oh, iya", jawab pembuat perak itu; "Aku harus duduk dan mataku harus benar-benar tetap tertuju pada perak yang sedang kubuat, terutama pada saat pemanasan dalam api, apabila proses pemurnian itu terlalu lama daripada waktu yang dibutuhkan atau terlalu panas, maka perak itu akan rusak."

Tuhan memandang perlu menaruh anak-anakNya di dalam api permurnian; MataNya tertuju senantiasa selama proses pemurnian itu, hikmat dan kasihNya dikerahkan seluruhnya untuk kebaikan kita. Bahkan Dia mengetahui jumlah rambut di kepala kita.

Ketika wanita itu hendak pergi, pembuat perak itu memanggilnya kembali dan ia berkata bahwa ada satu hal yang ia lupa jelaskan bahwa ia mengetahui proses permunian itu sudah selesai apabila ia dapat melihat gambaran dirinya terpantul dari permukaan perak itu.

Sahabatku, Tuhan membentuk dan memproses kita senantiasa agar kita menjadi sempurna seperti gambarNya. Oleh karena itu tetap bertekunlah dalam proses pemurnian yang Tuhan kasih di hidup kita, baik itu melalui masalah, pergumulan, tantangan di dalam hidup kita. Karena kita tahu bahwa Tuhan mengijinkan semua terjadi di dalam hidup kita untuk memurnikan kita dan menjadikan kita seperti gambaranNya.
JBU always............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.