Selasa, 20 September 2011

Ulang Tahunku

Ulang Tahunku

Seperti kau sadari sendiri, ulang tahunKu semakin dekat. Tiap tahun pasti ada perayaan ulang tahunKu dan Aku yakin bahwa tahun ini perayaan itu pasti akan berulang. Sambil menunggu hari ulang tahunKu itu, pasti banyak orang yang memenuhi toko untuk membeli hadiah, radio dan tv memajang iklan-iklan diskon ini dan itu, dan di berbagai tempat semua orang membicarakan tentang hari ulang tahunKu yang semakin dekat. Senang juga rasanya mengetahui bahwa paling tidak setahun sekali ada begitu banyak orang yang mengingat diriKu. Seperti kau juga sudah paham, perayaan hari ultahKu sudah mulai sejak lama. Awalnya orang-orang tampaknya tahu dan berterima kasih atas apa yang Aku lakukan buat mereka. Tapi, akhir-akhir ini, banyak dari mereka yang tidak paham alasan merayakan ulang tahunKu. Keluarga dan teman saling berkumpul dan bergembira bersama, tapi mereka tidak mengetahui arti perayaan itu.

Tahun lalu, kau pun masih ingat, ada pesta yang begitu megah dan meriah merayakan hari ulang tahunKu.

Pesta makan malam penuh dengan berbagai makanan lezat, kue enak, buah-buahan segar dan berbagai jenis coklat.

Pasti kau juga masih ingat dengan dekorasi yang menawan dan kau ingat juga khan dengan hadiah warna-warni yang menggunung di pojok ruangan? Tapi, ingatkah kau bahwa waktu itu justru Aku tidak diundang?

Aku cuma menjadi tamu penggembira dan meraka rupanya lupa mengirimkan undangan kepadaKu.

Pestanya memang untuk Aku, tapi saat hari besar itu datang, mereka meninggalkanKu, mereka tutup pintu di depan mukaKu ..padahal Aku ingin bersama-sama dengan mereka dan berbagi meja pesta bersama.

Sebenarnya, hal itu tidak mengejutkanKu karena akhir-akhir ini mereka memang sering menutup pintu untuk diriKu. Karena memang tidak diundang, Aku memutuskan untuk masuk dalam pesta itu dengan diam-diam. Aku masuk dan berdiri di pojokan. Mereka semua minum dengan gembira; bahkan ada yang sampai mabuk juga, khan? Yang tertawa-tawa juga banyak, lelucon bertebaran dalam pesta itu. Benar-benar pesta yang meriah.

Akhirnya, sebagai puncak pesta, seorang gendut tua dengan baju berwarna merah menyala dan janggut lebat masuk ke ruang pesta sambil berteriak: Ho..ho...ho...! Dia tampaknya mabuk juga. Dia duduk di sebuah sofa yang besar dan semua anak kecil lari menghampirinya sambil berkata,"Sinterklas, sinterklas.." seolah-olah yang ulang tahun justru dia!

Pada jam 12 malam semua orang saling berpelukan; Aku membuka tanganKu menunggu orang yang akan memelukKu dan... kamu pasti tahu... tidak ada orang yang memelukKu! Tidak satupun pelukan yang Aku terima!

Tiba-tiba semua mulai bertukar hadiah. Masing-masing membuka kado yang dibungkus kertas warna-warni dengan penuh harap. Ketika semua telah membuka, Aku berharap ada satu kado juga untukKu.

Bagaimana rasanya jika pada hari ulang tahunmu semua orang berbagi kado dan kau justru tidak mendapatkan satu buah hadiah pun? Aku akhirnya tahu bahwa Aku memang tidak mereka harapkan dalam pesta itu. Makanya, dengan diam-diam Aku meninggalkan kemeriahan itu.

Semakin tahun keadaannya semakin buruk. Orang hanya ingat makan dan minum, kado, pesta dan tidak ada yang ingat Aku. Natal ini Aku harap kau ijinkan Aku masuk dalam kehidupanmu.

Aku ingin kau tahu bahwa hampir dua ribu tahun lalu Aku datang ke dunia ini untuk memberi kau kehidupan, disalib dan untuk menyelamatkanmu. Hari ini, Aku hanya ingin bahwa kau percaya semua itu dengan sepenuh hati.

Sekarang Aku ingin berbagi sesuatu denganmu. Karena banyak orang yang tidak mengundangKu dalam pesta, Aku akan buat perayaan sendiri, sebuah pesta megah yang belum pernah terpikirkan, pesta yang spektakuler.

Sekarang Aku masih membuat rancangan akhir pesta ini. Tadi pagi, Aku kirim banyak undangan, salah satunya buatmu. Aku pengin kamu datang dalam pesta itu dan jangan lupa untuk menulis namamu di buku tamu nanti. Ingat, tulis namamu dengan huruf besar dan mencolok. Yang tidak mengkonfirmasikan kedatangannya tidak akan diperkenankan untuk memasuki ruang pesta dan silakan tunggu di luar.

Bersiap-siaplah untuk berpesta, kau pasti akan ambil bagian dalam pesta meriahKu, khan?

Sampai jumpa dan.... I love you!

--Jesus-- 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sahabatku, mungkin kamu sudah pernah membaca cerita diatas berulang kali, saya pun demikian, tapi biar sudah berulang kali saat membaca cerita ini, q sll sedih membacanya, q tersentuh dengan cerita ini. Aku baru tau apa perasaan yang Tuhan rasakan selama ini. Selama ini kita malah mendukakan hati Tuhan dan meninggalkan esensi natal yang sebenarnya. Banyak dari kita dalam merayakan natal hanya mengutamakan kemeriahan sebuah pesta saja tanpa mengundang orang yang kita rayakan yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Saat Tuhan Yesus mau masuk dalam pesta, kita malah menutup pintu untukNya dan cuma mementingkan kemeriahan. Saat ada tukar kado, ga ada dari setiap kita yang memberi kado yang sejati kepada Tuhan Yesus, yaitu kado perubahan hidup yang berbuah kepadaNya. Esensi natal sebenarnya telah dilupakan oleh setiap kita. esensi natal yang sebenarnya adalah melalui natal kita diingatkan bahwa 2000 tahun yang lalu Tuhan rela datang ke dalam dunia menjadi sama dengan manusia untuk menebus aku dan kamu dari dosa. Jangan pernah lupakan itu sahabatku.

Apakah kita salah satu yang selama ini salah dan melupakan esensi natal yang sebenarnya? Apakah selama ini kita mendukakan hati Tuhan dengan cuma mengutamakan kesenangan dan pesta pora untuk merayakan natal tanpa mengundang Tuhan dalam pesta itu? mari kita introspeksi diri kita selama ini apakah kita merupakan salah satu yang melupakan esensi natal yang sebenarnya.

Tuhan sedang mempersiapkan pesta yang spektakuler untuk diriNya, apakah kamu mau merespon undanganNya? kalau kamu mau merespon, persiapkan kado yang terbaik melalui hidupmu yang berbuah untukNya dan datang dalam pesta itu dan jangan lupa menulis buku tamu, dan masuklah dalam pesta yang luar biasa bersama Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus memberkati........................ ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.