Categories
kesaksian
(46)
Kesaksian surga dan neraka
(26)
Lirik lagu rohani
(27)
Memahami alkitab
(6)
Penggenapan Firman Tuhan
(5)
Renungan
(235)
Tanda - tanda akhir zaman
(155)
Wise Word
(5)
Yesus Penyelamatku
(19)
Kamis, 17 November 2011
Ayahku Terhebat
udah beberapa malam tubuh Noah panas tinggi dan keadaannya sungguh membuat kami kuatir. Kesedihanku tak terkatakan melihat lemahnya tubuh kecil Noah, dan kesedihanku semakin bertambah saat mengingat ketulian yang dideritanya. Suatu malam suhu tubuh Noah sangat tinggi sehingga aku dan Marty, suamiku sepakat bergantian untuk merawatnya.
Tengah malam itu aku terjaga dan melihat Marty dengan penuh kasih sayang menimang-nimang Noah. Ia menaruh kepala Noah di dadanya yang bidang, supaya Noah dapat merasakan detak jantung ayah yang sangat mengasihinya. Untuk menidurkan dan menenangkan anak kami yang lain, biasanya kami menggunakan nyanyian atau bunyi mainan, tetapi untuk Noah kami menggunakan sentuhan. Noah terlihat tenang jika sedang dipeluk atau jemari kecilnya dipegang.
Beberapa menit kemudian aku bangun dan berdiri di depan pintu sambil memperhatikan pria yang luar biasa itu, ayah dari anak-anakku! Kemudian dengan lembut aku menyentuh bahunya sambil menawarkan diri untuk bergantian menggendong Noah, tetapi ia menggelengkan kepalanya. Malam itu aku kagum dengan pria yang telah kupilih menjadi pendamping hidupku, karena yang kutahu di luar sana banyak suami yang akan lebih memilih tidur di tengah malam daripada bergantian dengan istrinya untuk merawat anak-anak mereka.
Ketika pagi tiba, kami kembali membawa Noah ke dokter dan dokter menyarankan agar kami membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di rumah sakit kami berdoa saat menanti hasil test yang dilakukan untuk mengetahui penyakit Noah.
Kami sehati berdoa memohon kesembuhan untuk Noah dan saat itu kami merasakan kekuatan baru Tuhan alirkan di hati kami. Tak lama kemudian dokter memanggil kami dan memberitahukan bahwa Noah hanya terkena influensa. Kami saling pandang dan tersenyum sambil menghapus air mata yang menetes di pipi.
Setelah pulang dari rumah sakit aku melihat hubungan Marty dan Noah semakin akrab. Marty sering membacakan buku cerita dengan memegang tangan Noah guna menyajarinya membentuk tanda dari huruf-huruf yang ada di buku itu. Bahasa isyarat pertama yang diajarkan Marty adalah mengatakan "aku mencintaimu". Sebagai wanita aku merasa mampu mengasihi dan memelihara keluargaku karena ditopang oleh suami yang hebat. Marty adalah pria paling tepat yang telah kupilih menjadi ayah bagi anak-anakku.
Alkitab menceritakan bahwa Ishak juga memiliki ayah yang hebat. Sebagai ayah yang hebat, Abraham mendidik Ishak menjadi orang yang takut akan Tuhan. Abraham memelihara Ishak ketika Sara telah meninggal dunia. Kehebatan Abraham sebagai ayah disempurnakan ketika ia meminta Eliezer pergi ke Aram-Mesopotamia untuk mencari pendamping hidup bagi Ishak dari kaumnya.
Ayah yang hebat adalah ayah yang menjadi sahabat bagi anak-anaknya.Sahabatku, ayah adalah pribadi yang terhebat yang kita miliki di dalam hidup ini. Ayah adalah perwakilan gambar diri Allah di dunia. Cuma sayangnya sekarang ini ada banyak anak-anak Tuhan yang memiliki hubungan yang tidak baik dengan ayahnya. Hubungan yang tidak baik itu biasanya karena ada pengalaman yang tidak enak yang pernah didapat dari ayahnya, sehingga menimbulkan sakit hati, akar pahit, dan dendam. Hubungan dengan ayah tidak harmonis, sering berantem, dll.
Mungkin kamu salah satu yang mengalami hal seperti ini. Aku pun ga memungkiri hal itu, karena aku dengan papa q pun sebenarnya memiliki hubungan yang kurang begitu baik. Kami sering berantem karena sering beda pendapat, sering ga mau saling ngalah, aku bahkan membuat papa q sedih karena malah bikin papa sakit kepala karena terlalu kesal sama q.
Saat aku baca artikel diatas, Tuhan ingatkan aku akan betapa pentingnya seorang papa dalam hidupku. Mungkin ada banyak hal yang membuat q bertengkar sama papa karena ada beberapa hal ga sepaham. Tapi Tuhan ingatkan aku untuk tidak melihat kesalahan yang telah papaku lakukan, karena papaku juga manusia yang ga lepas dari salah. Ga ada manusia yang sempurna. Tuhan ingin q mengingat semua kebaikan yang papa telah berikan dalam hidupku. Dari awal q dilahirkan, saat-saat q masih balita, saat q baru mulai sekolah, saat ku mulai beranjak dewasa, semuanya ga akan ada kalau ga ada papa dalam hidupku, semua ga akan seperti sekarang kalau papaku ga rawat dan peliharaku dari kecil.
Firman Tuhan dalam Efesus 6:1-3 berkata "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." Tuhan ingin kita sadari, kalau ayah kita adalah pribadi terhebat dalam hidup kita, dan setelah itu adalah ibu kita. Kedua orang tua kita adalah orang terpenting dalam hidup ini dan Tuhan ingin kita menghormati mereka dengan tulus.
Sahabatku, mungkin banyak hal yang membuat hubungan kita ga baik sama orang tua kita, kita sering bertengkar dengan orang tua kita, kita punya sakit hati, akar pahit dan dendam dengan orang tua kita. Tapi saat ini aku mengajak kita semua untuk membuka hati kita dan rendahkan hati kita, kita ingat semua kebaikan yang telah kita terima dari orang tua kita, mari kita bayangkan bagaimana susahnya perjuangan kedua orang tua kita membesarkan kita dari kita kecil.
Mari kita rendahkan hati kita untuk memperbaiki hubungan kita dengan orang tua kita, berikan pengampunan dan minta maaf sama orang tua kita, jangan tunda-tunda lagi kesempatan ini, selagi orang tua kita masih ada bersama kita, mari kita perbaiki hubungan kita dengan mereka. Itu yang menyenangkan hati Tuhan (Kolose 3:20 " Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.")
Jika saatnya orang tua kita meninggal dan kita belum memperbaiki hubungan kita dengan mereka, yang ada tinggal penyesalan yang sia-sia, kita menyesal pun mereka ga bisa hidup lagi, tapi perasaan bersalah itu akan ada melekat dalam hati kita. Oleh karena itu sahabatku, sekarang waktunya kita memperbaiki hubungan kita dengan orang tua kita, dan jika ada kalian yang sudah menjadi orang tua, mari perbaiki dan jaga hubunganmu dengan anak-anakmu, karena hubungan yang baik antara anak dengan orang tua adalah hal yang indah dan menyenangkan hati Tuhan.
Mari kita buka hati kita dan mari kita katakan............." Papa, mama, maafkan aku selama ini aku ga pernah memikirkan perasaan kalian. Maafkan untuk semua dosa dan kesalahan yang aku perbuat, aku yang sering membuat kalian sedih karena aku memberontak, karena aku ga taat, karena aku kasar, karena aku ga hormat, karena aku suka melawan kalian. Maafkan aku ya pa, maafkan aku ya ma, aku sadar kalian begitu berharga bagiku, aku sadar kalian adalah pribadi yang terpenting dalam hidupku. Aku ga mau terus mendukakan kalian, aku mau berubah dan mau memperbaiki hubungan kita. Aku sadar tanpa kalian, aku bukan apa-apa. Aku mau belajar taat dan hormat kepada papa dan mama.
papa, mama, aku mau kalian tau kalau aku sangat mencintai kalian.........."
Aku percaya jika kita membaca kalimat pernyataan diatas dengan tulus, ada damai sejahtera Allah mengalir dalam hati setiap kita, dan yang pasti janji Tuhan akan beserta dengan kita sehingga hidup kita akan bahagia dan diberkati Tuhan.
Aku mau memperbaiki hubunganku dengan orang tuaku, bagaimana dengan kalian?
Tuhan Yesus memberkati ............... ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.