KASIH YESUS mengubah penderitaan seorang Gadis Buta menjadi bahagia dan Sukacita...
Sumber Kesaksian: dari saudara Priskilla Yulli...
Terlahir sebagai anak yang buta, Priskilla kecil dapat merasakan kurangnya kasih sayang dan penolakan dari kedua orang tuanya.
Sejak dalam kandungan, kehadiran Priskilla telah ditolak oleh orang tuanya. Sehingga ketika ia lahir ke dunia sampai remaja, ia tumbuh dalam kekecewaan. Setiap kali kakak dan adiknya bertengkar, Priskilla selalu menjadi sasaran kemarahan orang tuanya. Dipukul, ditampar, dipukul pakai ikat pinggang dan juga rotan. Belum lagi kalau berfoto keluarga Priskilla seringkali tidak diajak. Kalaupun diajak itu karena Priskilla memaksa keluarganya untuk ikut difoto. Bagi Priskilla, kebutaannya hanya menambah penderitaannya.
"Setiap kali saya mendengar orang bercerita tentang kasih, hati saya itu pedih sekali. Kasih itu bukan milik saya. Kalaupun ada, kasih itu bukan milik saya."
Penolakan dan siksaan dari orang tuanya membuat Priskilla berniat untuk bunuh diri di usia 3 tahun. Priskilla berusaha untuk meloncat dari tingkat 2 rumahnya tapi digagalkan oleh pembantu. Menjelang remaja teman-temannya membawa Priskilla kepada pergaulan yang salah. Diam-diam mencoba merokok sampai ganja-pun pernah dijalaninya. Kematian temannya meninggal akibat OD (over dosis) menghentikan kebiasaan buruknya itu. Kepahitan dan kemarahan terpendam yang disimpan Priskilla selama ini membuatnya tumbuh menjadi anak yang berkepribadian kasar. Priskilla menjadi suka bertengkar dan memukul. Apalagi kalau melihat anak yang lebih kecil. Priskilla sering kali memukul, menjambak, bahkan sampai menginjak perut mereka. Sebagaimana perlakuan yang diterimanya dari orang tuanya sewaktu Priskilla kecil, demikian juga perlakuan Priskilla kepada anak-anak kecil itu.
- Perubahan terjadi dalam diri Priskilla,
"Setelah saya mengalami banyak hal itu, pada suatu hari saya diajak pada suatu acara KKR (Kebangkitan Kerohanian Kristen). Tidak tahu mengapa, saya merasa aneh. Saya merasa menjadi orang yang berdosa sekali. Ketika saya ingin beranjak pergi, saya dengar suara yang jelas sekali berkata kepada saya ‘AKU mengasihimu, AKU mengasihimu', AKU mengasihimu. Dan saya cuma bilang, YESUS,YESUS,YESUS, siapakah Engkau, mengapa Engkau mau mengasihi saya sedangkan orang-orang yang saya harapkan mengasihi saya, mereka tidak mengasihi saya.

Tanpa menyebutkan alasan, saya cuma merasakan DIA merangkul saya dan untuk pertama kalinya saya merasakan jamahan tangan TUHAN yang luar biasa dan penuh damai sejahtera."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.