Senin, 19 September 2011

Kasih Bapa

Kasih Bapa


Beberapa tahun yang lalu ada duda yang sangat kaya. Ia mempunyai seorang anak laki2 yang ia sangat kasihi dan memiliki kegemaran yang sama dengannya, yaitu mengoleksi lukisan2 yang terkenal. Mereka berkeliling dunia untuk mencari dan mengumpulkan lukisan2 itu. Karya2 terkenal dari Picasso, Van Gogh, Monet & banyak lainnya menghiasi dinding rumah mereka. Duda itu sangat bangga dengan keahlian anaknya yang memilih karya2 bermutu.

Ketika musim dingin tiba perang melanda negri mereka. Anak muda itu pergi untuk membela negrinya. Setelah beberapa minggu, ayahnya menerima telegram bahwa anaknya telah hilang. Kolektor seni itu dengan cemas menunggu berita berikutnya & ternyata yang dicemaskan terjadi, anaknya telah tewas ketika sedang merawat seorang temannya yang terluka. Keinginan untuk merayakan Natal bersama anaknya sirna sudah. Ia merasa sedih & kesepian. Pada hari Natal pagi hari, terdengar ketokan dipintu yang membangunkan orang tua itu. Ketika ia membuka pintu, seorang serdadu berdiri di depannya dengan membawa bungkusan besar. Serdadu itu memperkenalkan diri. "Saya adalah teman anak bapak. Saya adalah seorang yang sedang diselamatkannya ketika ia tewas. Bolehkah saya masuk sebentar? ada sesuatu yang ingin saya perlihatkan." Serdadu itu menuturkan bahwa anak orag tua itu telah menceritakan kecintaannya, juga ayahnya, pada barang2 seni.

"Saya adalah seorang seniman," kata serdadu itu, "dan saya ingin memberikan kepada anda barang ini." Dibukanya bungkusan yang dibawanya itu & ternyata didalamnya adalah lukisan foto anak orang tua itu. Memang bukan karya yang sangat bagus dibandingkan dengan lukisan2 yang telah dimilikinya. Tetapi lukisan itu cukup rinci menggambarkan wajah anaknya. Dengan terharu orang tua itu memajang lukisan itu, diatas perapian, menyingkirkan lukisan2 lain, yang beharga ribuan dolar.
Pada hari2 berikutnya, orang tua itu menyadari bahwa anaknya tak lagi berada disisinya tetapi tetap hidup dihatinya. Ia bangga mendengar anaknya telah menyelamatkan puluhan serdadu yang terluka sampai sebuah peluru merobek jantungnya. Lukisan foto anaknya itu menjadi miliknya yang paling berharga.

Pada musim semi berikutnya, orang tua itu sakit & meninggal. Koleksi lukisannya akan dilelang. Dalam surat wasiatnya orang tua itu mengatakan bahwa lukisan2 itu akan dilelang pada hari Natal, hari orang tua itu menerima lukisan yang paling disayanginya itu. Penggemar seni di seluruh dunia menunggu saat pelelangan itu.

Saat yang dinantikan itu pun tiba. Penggemar seni berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Lelang dimulai dengan lukisan yang tak ada dalam daftar dimuseum diseluruh dunia, yaitu lukisan anak orang tua itu.

Juru lelang bertanya, "Siapa yang akan mulai dengan penawaran?"
Ruangan itu sunyi . Juru lelang melanjutkan, "Siapa yang akan mulai dengan penawaran $100?"
Menit2 berlalu & tak ada seorangpun yang berbicara. Terdengar suara protes, "Siapa yang berminat pada lukisan tak bermutu itu? itu hanya lukisan foto anak orang tua itu. Lupakan saja lukisan itu & lanjutkan dengan lukisan2 lain yang bermutu."

Terdengar suara2 yang menyetujui usul itu.
"Tidak, kita harus menjual lukisan ini terlebih dahulu,"kata juru lelang.
Akhirnya, seorang tetangga orang tua itu berkata, "Bagaimana kalau saya menawarnya sepuluh dolar. Saya hanya punya uang sebanyak itu, saya ingin memilikinya."
Juru lelang itu bertanya, "Ada yang menawar lebih tinggi?" Kembali ruangan sunyi. "Kalau begitu saya hitung, satu.., dua.., tiga.., jadilah."

Tepuk tangan terdengar riuh di ruangan itu, & terdengar suara, "Nah akhirnya kita sampai pada pelelangan harta yang sebenarnya."Tetapi juru lelang itu mengumumkan pelelangan telah selesai. Seorang memprotes & bertanya, "Apa maksud anda? disini ada koleksi lukisan yang bernilai jutaan dolar & anda mengatakan telah selesai. Kita datang kesini bukan untuk lukisan anak orang tua itu. Saya ingin anda memberi penjelasan.
Juru lelang itu menjawab, "Ini sangat sederhana. Menurut surat wasiat orang tua itu, siapa yang memilih anaknya akan mendapatkan semuanya."

Memang pesan pada hari Natal itu sama seperti yang disampaikan kepada kita. selama berabad-abad.
Kasih seorang Bapa pada anak-Nya yang telah mengorbankan diri untuk menyelamatkan orang lain. Dan karena Kasih Bapa itu siapa yamg menerima anak-Nya akan menjadi ahli waris-Nya & menerima seluruhnya.

Yohanes 1:12
"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak2 Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;"

Galatia 4:7
"Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli2 waris , oleh Allah."


Sahabatku, dari artikel ini kita bisa mengambil banyak hal. Dari cerita ini kita bisa lihat sekarang banyak sekali orang-orang yang seperti orang yang berada di tempat pelelangan lukisan itu. Banyak orang selalu mencari-cari keselamatan, tapi saat Tuhan Yesus menawarkan keselamatan dengan karya penebusan melalui mati di kayu salib untuk dosa2 kita, malah banyak yang menolak, mencemooh dan tidak mau percaya kepadaNya. sampai Firman Tuhan dalam 1 Korintus 1:18 menuliskan "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."

Dan bagi orang yang seperti tetangga dari orang tua pemilik lukisan adalah kita yang mengenal dekat dengan Dia dan hidup bergaul karib denganNya. Dan memiliki karya yang Tuhan Yesus buat adalah kerinduan bagi setiap kita. Ada berkat yang luar biasa saat kita menerima karya penebusan dosa yang telah Tuhan Yesus lakukan, ada berkat keselamatan yang harganya tak ternilai. Kita akan mendapatkan keselamatan yang banyak orang-orang cari. Sahabatku, cuma orang yang akan binasa yang menolak karya penebusan dosa yang Tuhan Yesus berikan, sudahkah kamu menerima karya penebusan itu dan mengakui Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pribadimu?
Tunggu apa lagi, segera dapatkan dan terima berkat keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus. Perbaiki hidupmu untuk bisa menjadi berkat untuk kemuliaan nama Tuhan, Tuhan Yesus memberkati kita semua............ ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.