Selasa, 01 Mei 2012

Iman yang Teguh


Iman yang teguh

Karena iman, runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya (Ibrani 11:30)

Sahabat,…seberapa besar iman yang harus kita miliki? Bisa jadi inilah pertanyaan yang mendorong para murid untuk meminta kepada Tuhan Yesus, “Tambahkanlah iman kami!” Dan, jawaban yang mereka terima sangat mengejutkan, “Sekiranya kamu mempunyai iman sekecil biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Tercabutlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu” (Lukas 17:6).

Biji sesawi tergolong biji-bijian yang sangat kecil. Diameter biji ini kurang lebih satu milimeter, bahkan ada yang lebih kecil dari itu. Ada yang berwarna kekuningan, ada yang kecoklatan, ada juga yang
berwarna hitam. Begitu kecil ukuran biji sesawi ini, sehingga orang bisa sangat sulit memegangnya. Dan biji sesawi yang sangat kecil ini justru dijadikan “ukuran” oleh Tuhan untuk menunjukkan kekuatan iman
yang besar.

Iman melewati batas-batas perhitungan akal. Apa yang menurut akal sulit, bahkan tidak mungkin, bisa terjadi di dalam iman. Tembok Yerikho menjadi bukti betapa kekuatan iman mampu meruntuhkan tembok
(Yosua 6:1-27). Akal sehat kita tentu akan sangat sulit membayangkan tembok yang kokoh dan kuat itu runtuh, tetapi iman memungkinkan segala sesuatu terjadi.

Sahabat,….karena itu, jangan berkecil hati jika kita tengah menghadapi “jalan buntu” dalam menghadapi pergumulan hidup; kesulitan dan hambatan bertumpuk di depan kita seolah-olah mustahil dilampaui. Jangan undur. Milikilah iman yang teguh. Tetaplah berpaut pada iman, sebab di dalam iman selalu ada pengharapan akan adanya jalan keluar. Kadang-kadang hal itu dapat terwujud dengan cara dan waktu yang sama sekali tidak terduga.

APA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI AKAL MUNGKIN BAGI IMAN YANG TEGUH

Sumber : Harian Wanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.