Rabu, 20 Juni 2012

Galau? No way

Galau mungkin memang adalah kata yang lagi ngetren banget saat ini.Tapi,kenapa sih galau bisa demikian ngetren? Atau kenapa kita juga mungkin suka memakainya? Mungkin ada beberapa alasannya.Yang pertama,harus diakui karena “galau” memang adalah perasaan yang khas anak muda banget.Anak muda adalah kelompok yang cenderung lebih rentan stres atau minimal mudah galau itu tadi.Di masa pencarian jati dirinya,kita bisa mudah gelisah dan nggak tenang ketika banyak hal gak sesuai harapan kita.Dan kedua tentu gak lepas dari zaman dimana kita hidup ini.Yup,kita hidup di suasana yang lebih demokratis,ketika orang seolah “didorong” atau minimal kita bisa sangat bebas curhat kebanyak orang,salah satunya lewat sosial media di internet,tentu saja.Makanya,jadilah Galaupun makin populer dari hari ke hari.Yah mungkin kira-kira brgitu kali ya?
Galau yang Wajar and Gak Wajar
Tapi,boleh nggak sih kita jadi galau atau stres gitu?Hm,sebenernya galau atau stres memang adalah hal yang wajar.Bahkan,stres itu ada juga yang baik loh.Meski banyak orang bilang kalo dizaman sekarang stres makin meningkat,tapi sebenernya sejak zaman dulupun setiap orang selalu pernah stres.Bayangin aja kalo kita hidup gak pernah merasakan tekanan,lempeng-lempeng aja,gak pernah excited,seneng enggak,sedih juga enggak,bisa-bisa kita malah mirip Zombie,hiihiii..Stres bisa bikin kita aware(menyadarkan) sama kehidupan kita .Meski demikian,stres yang berlarut-larut tentu saja bukan hal yang bagus.Hati yang galau terus-terusan pasti juga akan nikin capek dan nggak akan membantu kita jadi berprestasi.Dan sehappening apapun kata galau itu,kalo hidup kita cuma menggalau terus-terusan maka impian atau perubahan hidup yang kita inginkan itu gak akan happening(terjadi)
That’s why,buat kamu yang lagi terjebak dalam arus stres and galau terus-menerus,it’s time to move on!Jangan biarin perasaanmu menjebak kamu buat stuck terus-terusan,apalagi bikin kamu jadi pengeluh and nggak bisa bersyukur.Bahkan tokoh-tokoh Alkitab kayak Elia,Daud,atau bahkan Yesus sendiri pernah galau.Elia pernah galau waktu dikejar-kejar Izebel.Daud sering banget galau,terutama waktu ia diburu oleh Saul.Dan Yesuspun pernah merasakannya saat Ia sedang di taman Getsemani.Akan tetapi,cara mereka menghadapinya bukanlah dengan terus-terusan meratapi hidup ,melainkan menyerahkan segala sesuatunya pada Bapa yang disurga.Yup,kadang kita emang nggak bisa menolak waktu tiba-tiba hati merasa gelisah dan tertekan.Kita juga nggak bisa mengatur gimana orang bersikap pada kita (apakah ramah,jutek,galak,dsb),tapi kita bisa mengatur diri kita sendiri.Kita selalu bisa memilih buat menyerahkan rasa galau dan stres itu pada Tuhan.Dan kita selalu bisa memutuskan buat bangkit!!

sumber: akusandy.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.