Senin, 01 Juni 2015

Perasaan Takut

Perasaan Takut

Perasaan takut itu pertama sekali ditulis di dalam kitab Kejadian fasal 3, saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, hati mereka dirundung rasa takut sehingga mereka mulai bersembunyi dari Tuhan. Perbuatan dosa mengakibatkan seseorang mengalami perasaan takut, tidak tenang, rasa bersalah dan gelisah.
Kejadian 3 : 8-10 “ Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Dimanakah engkau?” Ia menjawab: “ Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi. “ 
Pertama sekali perasaan takut ada pada manusia itu terjadi setelah Adam, manusia pertama jatuh dalam dosa. Ketika Adam jatuh dalam dosa, dia mulai merasa tidak tenang, dia bersembunyi karna takut ketahuan, takut ketahuan dosanya, dia berusaha untuk menutup-nutupi, dia bersembunyi.
Ini harus diselesaikan di hadapan Tuhan. Tuhan memberikan satu jalan keluar di dalam I Yohanes 1 : 9 bagaimana seseorang yang dirundung rasa takut saat dia jatuh dalam dosa dan itu tidak boleh berlarut-larut, harus cepat-cepat diselesaikan. Seorang yang melakukan perbuatan dosa itu biasanya tidak akan tenang hidupnya, sebab yang namanya manusia itu punya nurani, conscience, saat dia melakukan suatu kesalahan maka perasaan pertama yang dia rasakan adalah gelisah. Perasaan pertama yang dia rasakan adalah rasa takut, rasa bersalah.
 I Yohanes 1 : 9 “ Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. “               
Adanya pengakuan maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita.
Jalan keluar satu-satunya adalah mengakui di hadapan Tuhan. Alkitab menyatakan bahwasanya IA, Yesus Kristus akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Ada sebuah illustrasi :
Ada sebuah keluarga yang memiliki dua orang pembantu. Yg pertama namanya Inem, yg ke2 namanya Biyem. Suatu hari sang nyonya pulang dari Eropah dengan membeli selusin piring kristal dan berpesan pada kedua pembantunya untuk hati-hati menjaganya, jangan sampai rusak apalagi sampai pecah. Tapi suatu hari si inem ceroboh, dia telah menjatuhkan salah satu piring kristal itu dan pecah sehingga ia menjadi takut. Kemudian dia menyembunyikan pecahan piring itu dengan menimbunnya dalam tanah di kebun belakang dan ia berpikir persoalannya sudah selesai.
Namun, ternyata semua perbuatannya itu terlihat oleh temannya biyem, sehingga biyem mulai intimidasi, biyem mulai mengancam dan memerasnya setiap bulan harus menyerahkan separoh gajinya sebagai komisi tutup mulut. Tidak hanya itu, bahkan tugas sehari-hari dari si biyem juga dialihkan kepada si inem, begitulah keadaan hidup si inem menjadi begitu menderita, pekerjaannya semakin numpuk malahan gajinya harus dibagikan separoh kepada biyem demi untuk menutup mulutnya, betapa tersiksanya dia, betapa malangnya dia.
Karena begitu tertekan, maka satu kali inem mulai bertekad untuk mengakui segala kesalahannya kepada nyonyanya, saya harus beritahukan semuanya. Suatu hari dia menunggu waktu yang tepat dan menjumpai nyonyanya dan berkata : Nyonya, saya sudah bersalah, saya sudah membuat pecah salah satu piring kristal yang nyonya beli dari Eropah itu, saya minta maaf, saya mohon dimaafkan. “
Dan nyonya ini menjawabnya : Inem, sebenarnya dari dulu saya sudah tahu kalau engkau sudah menjatuhkan piring itu karna di rumah ini dipasang cctv, waktu kamu menanamkan pecahan piring itu, semuanya terekam dengan baik, saya hanya menunggu satu pengakuan saja. Baiklah, karena sekarang kamu sudah mengakui, maka saya memaafkan kamu, yg terpenting ke depan lebih berhati-hati lagi dalam bekerja.”
Dan sejak hari itu si inem terlepas dari segala tekanan, dia sudah bebas, dia tidak perlu lagi menyetor separoh gajinya pada biyem. Betapa bahagianya dia.
Sdrku, pengakuan itu begitu penting. Siapapun kita, kalau kita pernah jatuh dan kita pernah berdosa, kita tidak bisa menyembunyikan diri di hadapan Tuhan. Kemana saja kita lari, kemana saja kita menyembunyikan diri, di sudut kamar, di kegelapan, di tempat yang remang-remang, dimana saja kita berbuat sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, manusia mungkin tidak melihat tapi Tuhan melihat dan DIA sedang menunggu pengakuan kita. Adanya pengakuan baru ada pengampunan, tanpa pengakuan maka tidak ada pengampunan. Ini hal yang sangat penting,   pengakuan kita di hadapan Tuhan.
I Yohanes 2 : 1-2 “Anak-anakku, hal hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. “
Kalau kita sempat berbuat salah, jangan lupa : kita harus segera melakukan pengakuan. Siapapun kita pasti pernah berbuat salah dan dicekam rasa takut , tapi jangan lupa untuk segera mengakui di hadapan Tuhan supaya beban kita terlepas, supaya kita bebas, supaya kita hidup dalam kemerdekaan tanpa ada tekanan dan tindasan.
Ketakutan itu membuat kita tidak bahagia, namun kalau kita berani mengakui di hadapan Tuhan, maka kita akan terlepas dari segala tekanan dan ketidakbahagiaan itu. Ketahuilah, sebenarnya Tuhan selalu menunggu pengakuan kita, itu sebabnya jangan menunda-nunda waktu untuk segera datang pada Tuhan dengan membawa seluruh pengakuan kita ke hadapanNya. Tuhan sedang menantikan pengakuan saudara….

http://www.airhidup.com/article/perasaan-takut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.