Rabu, 25 April 2012

Roti yang telah menjadi Kering



Roti yang telah menjadi Kering
pengarang : AW


Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan Tuhan, maka Yosua mengadakan persahabatan dengan mereka dan mengikat perjanjian dengan mereka, bahwa ia akan membiarkan mereka hidup dan para pemimpin umat itu bersumpah kepada mereka. Yosua 9:14-15.

Yosua baru saja memperoleh dua kemenangan yang luar biasa yaitu menghancurkan kota Yerikho dan Ai dengan kuasa Tuhan. Orang-orang Gibeon tahu bahwa mereka adalah sasaran berikutnya. Oleh karena itu, dengan penuh ketakutan mereka menjalankan tipu daya untuk menyelamatkan hidup mereka dengan mengenakkan pakaian yang buruk-buruk dan membawa roti bekal yang telah kering, mereka mendatangi perkemahan bangsa Israel. Yosua dan para tua-tua Israel benar-benar termakan oleh tipu muslihat itu, tanpa bertanya kepada Tuhan, mereka mengikat perjanjian dengan musuh-musuh Israel yang diperintahkan Tuhan untuk di tumpas.

Jika kita menempatkan alasan kemanusiaan di atas perintah Tuhan, melangkah dengan pengertian sendiri dan bukan dengan iman, kita pasti akan membuat kesalahan. Kita seharusnya jauh lebih waspada terhadap strategi iblis yang berupa roti yang telah kering daripada auman singa yang menyerang secara langsung. Seringkali hal-hal yang tidak terlihat berbahaya di permukaan di abaikan, padahal tidak jarang iblis memakai sesuatu yang terlihat baik untuk menjerat dan menghancurkan kehidupan umat Tuhan.

Berhati-hatilah juga dengan sikap yang terlalu percaya diri tanpa melibatkan Tuhan senantiasa karena satu waktu sikap over confidence dapat menjadi bumerang bagi kita. Sekalipun kita telah memperoleh kemenangan atas masalah-masalah dalam kehidupan kita, seperti bangsa Israel menghancurkan Yerikho dan Ai, terlalu percaya diri dapat membuat kita terjebak. Jika kita dipimpin oleh Firman Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada kuasa RohNya, kita tak akan mudah terpedaya oleh perangkap iblis.

Janganlah kita lupa mengenakan seluruh perlengkapan senjata Tuhan, supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Kenakanlah seluruh perlengkapan kita senantiasa, bersikaplah waspada dan jangan pernah menganggap remeh kekuatan iblis sebagai musuh utama dari kehidupan setiap manusia supaya kita tidak terpukul kalah oleh tipu daya muslihat yang dirancangkannya. Libatkanlah Tuhan dalam setiap apa yang kita rencanakan dan lakukan baik dalam hal-hal besar maupun hal-hal sederhana. Untuk mengatasi tragedi dosa, waspadalah terhadap strategi iblis.

 
{sumber : Renungan Harian}
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.